“HasbunalLâh Wani’mal-Wakî Ni'mal-Mawla Wani'man-Nashîr”,

“HasbunalLâh Wani’mal-Wakî Ni'mal-Mawla Wani'man-Nashîr”,
Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”.

Selasa, 21 Juni 2011

Antikarsinogen

Moehammad Samoedera Harapan - detikHealth

Jakarta, Lawan karsinogen adalah antikarsinogen. Zat ini membatasi dan mencegah pertumbuhan kanker. Makanan yang termasuk dalam antikarsinogen terutama sayur mayur dan buah yang mengandung vitamin A, vitamin C, betakaroten, dan vitamin E. Gizi lain yang berpotensi sebagai antikarsinogen adalah selenium (Se), asam folat, niasin atau vitamin B3, vitamin D, seng (zinc), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg). Betakaroten, Vitamin C, Vitamin E, dan Selenium Betakaroten, vitamin C, vitamin E, dan selenium dikenal sebagai zat antioksidan yang dapat merangsang sistem imun tubuh melawan radikal bebas yang membentuk karsinogen, substansi yang menimbulkan kanker. 

Mekanisme antioksidan adalah menghambat terjadinya kanker. Termasuk mencegah pembentukan karsinogen dan mengalangi rusaknya sel normal lainnya. Betakaroten banyak terdapat pada sayuran berwarna kuning seperti wortel, sedangkan vitamin C banyak dijumpai pada buah-buahan seperti jeruk, jambu biji, dll. Vitamin E banyak terdapat pada sereal, minyak nabati, jagung, sayuran berdaun hijau, dan buah-buahan. Selenium terdapat pada daging, kerang, sereal, dan produk ternak. Asam FolatSuplementasi asam folat juga mencegah pertumbuhan kanker. Asam folat ini banyak terdapat pada sayuran hijau (brokoli, bayam, asparagus), biji-bijian, hati, kacang polong, buncis. Niasin atau Vitamin B3 Suplementasi vitamin B3 atau niasin dilaporkan juga dapat mencegah kanker. Vitamin ini mengurangi efek toksis atau peracunan dan menurunkan tingkat kekambuhan kanker. Vitamin B3 atau Niasin ini banyak terkandung dalam daging sapi, ayam, kacang-kacangan, ikan, daging tak berlemak, telur, dan alpukat.Vitamin D Suplementasi vitamin D dalam bentuk aktif menghambat multiplikasi atau pelipatgandaan sel kanker. Semakin tinggi vitamin D dalam darah semakin rendah risiko terjadinya kanker. Vitamin ini banyak dijumpai pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras, dan ikan. Seng Beberapa penelitian telah menyimpulkan apabila kadar seng yang sudah sangat rendah akan menimbulkan pertumbuhan kanker ganas. 

Para ahli juga beranggapan seng merupakan proteksi melawan penyakit kanker, terutama kanker prostat. Makanan sehari-hari yang banyak mengandung seng dapat ditemukan pada makanan hewani seperti daging ayam, sapi, telur, dan juga pada biji-bijian, roti, susu dan produk olahannya. Kalsium Asupan kalsium yang tinggi dapat mengurangi risiko terjadinya kanker. Studi yang pernah dilakukan menunjukkan suplementasi kalsium yang diberikan pada penderita tumor tulang dapat meningkatkan efektivitas pengobatan kanker dengan terapi radiasi. Kalsium banyak terdapat pada susu, yoghurt, keju, bayam, dan brokoli. Magnesium Kekurangan magnesium dapat meningkatkan perkembangan terjadinya kanker tenggorokan dan kanker kulit luar. 
(msh/) 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer